Friday, May 11, 2012

Burung Kepodang Si Pesolek Cantik


Burung Kepodang (Oriolus chinensis) merupakan burung berkicau yang mempunyai bulu yang indah. Burung Kepodang cukup dikenal dalam budaya Jawa, khususnya Jawa Tengah, selain hanya karena Burung Kepodang merupakan fauna identitas provinsi Jawa Tengah, Burung Kepodang juga sering dipergunakan dalam tradisi ‘mitoni’ (tradisi tujuh bulan kehamilan). Konon, ibu hamil yang memakan daging burung Kepodang akan mendapatkan anak yang ganteng atau cantik jelita.

Burung Kepodang yang merupakan fauna identitas provinsi Jawa Tengah ini dikenal juga dengan sebutan manuk pitu wolu karena bunyinya yang nyaring mirip dengan ucapan pitu-wolu (tujuh delapan). Selain itu, burung ini juga terkenal sebagai burung pesolek yang selalu tampil cantik, rapi, dan bersih termasuk dalam membuat sarang.

Masyarakat Sunda biasa menyebut burung Kepodang ini dengan sebutan Bincarung. Sedangkan beberapa daerah di Sumatera menyebutnya sebagai Gantialuh dan masyarakat di Sulawesi menyebutnya Gulalahe. Burung Kepodang ini dalam bahasa Inggris sering disebut dengan Black Naped Oriole. Di Malaysia disebut burung Kunyit Besar. Sedangkan dalam bahasa ilmiah (latin), Burung Kepodang disebut Oriolus chinensis.

 
Ciri-ciri dan Kebiasaan. Burung Kepodang (Oriolus chinensis) berukuran relatif sedang, panjang mulai ujung ekor hingga paruh berkisar 25 cm. Bulunya indah berwarna kuning keemasan sedang bagian kepala,sayap dan ekor ada sebagian bulu yang berwarna hitam.  Ciri khas burung Kepodang adalah terdapatnya garis hitam melewati mata dan tengkuk.

Iris mata burung Kepodang berwarna merah sedangkan paruhnya berwarna merah jambu dan kedua kakinya berwarna hitam. Burung Kepodang yang ditetapkan sebagai maskot (fauna identitas) provinsi Jawa Tengah ini mempunyai siulan seperti bunyi alunan seruling dengan bunyi “liiuw, klii-lii-tii-liiuw” atau “u-dli-u”. Selain mempunyai ocehan yang sangat keras dan nyaring, Kepodang juga pandai menirukan suara burung Ciblek, Prenjak, Penthet bahkan suara burung Raja Udang.

Makanan utama Kepodang adalah buah-buahan seperti pisang dan papaya, serangga kecil dan biji-bijian dan sesekali memakan ulat bumbung dan ulat pisang. Burung Kepodang biasa hidup berpasangan. Burung betina biasanya membuat sarang dengan teliti pada ranting pohon.


Ketelitian burung Kepodang dalam membuat sarang yang indah dan tampilan burung yang selalu terlihat bersih dan rapi dengan bulu yang indah menawan membuat burung ini sering mendapat predikat sebagai burung pesolek.

Habitat, Persebaran, dan Konservasi. Habitat asli Burung Kepodang (Oriolus chinensis) adalah di daerah dataran tinggi. Namun burung ini dapat juga ditemui di hutan terbuka, hutan mangrove dan hutan pantai hingga ketinggian 1.600 m dpl.

Kepodang tersebar luas di mulai dari India, Bangladesh, Rusia, China, Korea, Taiwan, Laos, Myanmar, Kamboja, Thailand, Filipina, Malaysia, hingga Indonesia. Di Indonesia, burung berbulu indah ini dapat dijumpai di pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, Bali, Nusa Tenggara, dan Sulawesi.

Burung Kepodang (Oriolus chinensis), meskipun di beberapa tempat di Indonesia julai jarang ditemukan tetapi secara umum masih dikategorikan sebagai ‘Least Concern’ atau ‘Beresiko Rendah’ oleh IUCN Redlist. Artinya burung pesolek maskot provinsi Jawa Tengah ini masih dianggap belum terancam kepunahan.

Subspesies Burung Kepodang. Burung Kepodang sebenarnya mempunyai beberapa subspesies (anak jenis). Beberapa anak jenis burung Kepodang diantaranya adalah:
Oriolus chinensis andamanensis
Oriolus chinensis celebensis
Oriolus chinensis chinensis (Black Naped Oriole)
Oriolus chinensis diffusus
Oriolus chinensis frontalis
Oriolus chinensis lamprochryseus
Oriolus chinensis macrourus
Oriolus chinensis maculatus
Oriolus chinensis melanisticus
Oriolus chinensis mundus
Oriolus chinensis richmondi
Oriolus chinensis sangirensis
Oriolus chinensis sipora
Oriolus chinensis stresemanni
Oriolus chinensis suluensis
Oriolus chinensis tenuirostris
Oriolus chinensis yamamurae

Mitos dan Filosofi Jawa. Dalam masyarakat Jawa, burung Kepodang sangat dikenal oleh masyarakat dan dianggap mempunyai makna filosofi yang tinggi. Bagi masyarakat Jawa burung Kepodang melambangkan kekompakan, keselarasan dan keindahan budi pekerti sekaligus juga melambangkan anak atau generasi muda.

Burung Kepodang juga menjadi salah satu burung klangenan bagi masyakat Jawa di samping burung Perkutut. Mungkin lantaran nilai-nilai filosofi yang selaras dengan budaya Jawa maka tidak mengherankan jika kemudian burung Kepodang ditetapkan sebagai fauna identitas provinsi Jawa Tengah.

Satu yang lekat di budaya Jawa adalah sebuah mitos tentang burung Kepodang ini. Mungkin lantaran keindahan bulunya, tampilannya yang selalu ‘jaim’ dan terlihat bersih, rapi dan indah serta ketelitian dalam membuat sarang yang indah kemudian memunculkan mitos bahwa ibu hamil yang memakan daging burung Kepodang akan mendapatkan anak yang ganteng ataupun cantik. Karena itu, masih sering terdapat tradisi menyembelih burung Kepodang saat ritual ‘mitoni’ (tradisi selamatan tujuh bulan masa kehamilan).

Saya sendiri belum sempat bertanya kepada ibu saya apakah ketika ‘mitoni’ saya, beliau juga disembelihkan burung Kepodang si Pesolek cantik ini?.

Klasifikasi Ilmiah: Kerajaan: Animalia; Filum: Chordata; Kelas: Aves; Ordo: Passeriformes; Famili: Oriolidae; Genus: Oriolus; Spesies: Oriolus chinensis

Saturday, May 5, 2012

Budidaya Burung Parkit


Burung parkit yang dikenal lucu dan bisa jinak ini ternyata memeliliki katakter atau temperamen cenderung liar sebagaimana pada kebanyakan jenis burung lain. Meskipun sudah berhasil dijinakkan perawatan berupa pemberian kasih sayang tetap dilakukan terus menerus dengan cara memberi makanan secara langsung di tangan. Jika tidak atau kita biarkan saja mereka makan di wadah pakan saja untuk beberapa waktu yang lama maka sifat alaminya akan muncul lagi alias menjadi liar kembali.

Ada sedikit tips untuk burung parkit kesayangan yang pernah jinak kemudian kembali liar yaitu kita dekatkan/kumpulkan dengan burung parkit yang jinak. Biasanya burung yang pernah jinak akan lebih mudah tenang dan beradaptasi langsung dengan teman-temannya. Sifat hidup yang suka berkoloni mendorong jenis paruh bengkok mungil ini mudah berbaur dengan kelompoknya.


Begitu si parkit ini tenang artinya tidak biyayakan atau terbang kesana kemari karena ketakutan maka proses penjinakan menjadi lebih mudah.

Budidaya Burung Parkit
Budidaya burung parkit tidaklah terlalu susah. Asalkan mengetahui tahapan-tahapan berikut maka tingkat keberhasilannya semakin tinggi. Umumnya karena cara pembudidayaan selakukan secara apa adanya sehingga hasilnya kurang memuaskan.

Yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan budidaya adalah sebagai berikut:
  1. Perencanaan kualitas atau kuantitas hasil produksi burung parkit. Bila yang ditarget adalah kualitas maka perjodohan perlu seleksi khusus dari peternak burung parkit. Karena untuk mendapatkan pasangan burung parkit yang sudah serasi ini gampang-gampang susah. Biasanya mereka pilih-pilih pasangan. Nah kalau kita yang memilihkan disinilah dituntut kesabaran. Kadang yang kita pasangkan tidak mau akur. Bila yang ditarget adalah kuantitas maka itu bisa diabaikan dengan cara membiarkan parkit memilih pasangannya sendiri di kandang perjodohan masal.
  2. Perhatikan umur parkit yang akan diternakan. Umur parkit yang sudah matang kelamin sekitar 90 hari. Jadi pemilihan umur parkit usia produktif sangat menentukan juga bagi keberhasilan budidaya burung parkit ini.
  3. Seleksi sexing (penentuan jenis kelamin parkit). Pernah ada seorang yang menjodohkan parkit yang disangka satu pasangan (jantan dan betina) karena beli di pasar burung dan pesan ke pedagang burung parkit "beli satu pasang". Tetapi ternyata hingga sekian lama tidak menunjukan pasangan parkit tersebut berjodoh, apalagi bertelur atau berkembang biak. Usut punya usut ternyata pasangan parkit yang dibelinya sama-sama jantan. Sepintas burung parkit dari postur antara jantan dan betina hampir sama. Tetapi yang bisa membedakan jelas bila parkit sudah dewasa adalah warna kebiruan pada tonjolan hidung burung parkit jantan. sedang betina cenderung berwarna semu putih.
  4. Ukuran kandang harus disesuaikan dengan populasi pasangan parkit bila di lakukan secara penangkaran masal. Kelebihan sistim ini adalah biaya kandang jauh lebih murah dan praktis. Sedangkan kelemahannya adalah apabila salah satu burung sakit maka akan mudah menular kepada parkit yang lain. Sehingga terjadi kematian masal.
  5. Pemilihan jenis pakan juga harus diperhatikan. Usahakan beli pakan yang benar-benar 'berisi'. Ada kalanya di penjual pakan menjual stok dagangan yang terlalu lama sehingga banyak isi bijian tersebut kosong/kopong. Jadi pilih biji-bijian yang berbobot agar bisa memberi nutrisi yang cukup untuk burung parkit. Extra fooding berupa kecamba ,jagung muda ataupun sayuran juga bisa diberikan.
  6. Grid/Asinan atau batuan meniral juga perlu disediakan untuk membantu pencernaan burung parkit. Asinan bisa di dapat dari tumbukan batu bata merah, genteng ataupun kulit sotong.
  7. Kesehatan burung parkit juga akan berpengaruh pada perkembangbiakan.
  8. Jangan lupa kebersihan kadang/sangkar tidak kalah penting.
  9. Perhatikan pencahayaan dan sirkulasi udara.Parkit sangat membutuhkan cahaya matahari,kurang cocok di tempat lembab,jauhkan dari tempat memasak(jangan terkena asapnya).Kalau terlalu lembab parkit cenderung mudah mencret.Sirkulasi udara untuk membuang virus apibila ada parkit terkena penyakit maka parkit lain tidak tertular.

Wednesday, May 2, 2012

Perawatan Harian Burung Cendet


 Perawatan harian burung Cendet gampang-gampang susah sebab burung Cendet sebagai salah satu jenis burung berkicau menuntut konsistensi, ketelatenan dan kesabaran dalam perawatan baik perawatan harian Cendet, perawatan Cendet mabung, perawatan burung Cendet pasca mabung, perawatan Cendet pra lomba, hingga perawatan pasca lomba untuk si burung Cendet kesayangan.

Perawatan harian bagi pemilik burung Cendet sebaiknya disesuaikan dengan ketersediaan waktu serta tentunya karakter burung Cendet itu sendiri, sebab satu pola perawatan burung dengan lainnya tidak dapat disamaratakan antara pemilik satu dengan lainnya bahkan burung Cendet satu dengan burung lainnya.

Perawatan harian burung Cendet yang utama adalah konsistensi dalam pemberian pakan, mandi dan jemur serta kebersihan sangkar sehari-hari, oleh sebab itu semakin baik pemilik Cendet mengenal burung Cendet peliharaannya maka semakin mudah pula menentukan pola perawatan harian dan setting untuk burung Cendet yang dimiliki.

Dalam menentukan perawatan harian burung Cendet, Anda tidak perlu sama persis dengan perawatan Cendet si A, Cendet si B, Cendet si C, bahkan Cendet jawara sekalipun, sebab karakter masing-masing burung tidak mungkin 100 persen sama satu dengan lainnya. Kendati demikian, menjadikan pola perawatan harian burung Cendet milik orang lain sebagai referensi tentu bukan hal yang diharamkan, apalagi bertujuan untuk memaksimalkan performa burung Cendet milik kita.

Secara umum perawatan harian burung Cendet dapat dijabarkan sebagai berikut, tentunya disesuaikan lagi dengan karakter burung itu sendiri serta ketersediaan waktu pemilik.

Bangun pagi, kerodong dibuka dan burung diangin-anginkan sekitar 10-15 menit.
Ambil cepuk wadah pakan dan minum, bersihkan lalu ganti dengan voor dan air minum yang baru.
Mandikan burung sesuai kebiasaan, (keramba, cepuk atau semprot dengan sprayer) hingga didis (menyibakkan bulu ekor dan sayap) berkali-kali.

Usai mandi burung Cendet jangan langsung dijemur di bawah matahari, namun diangin-anginkan terlebih dahulu untuk penyesuaian suhu tubuh, saat ini bisa diberikan Ekstrafooding (EF) berupa jangkrik, kroto atau ulat hongkong (sesuai settingan harian yang biasa diterapkan) contoh : 3 jangkrik + 1 sendok makan kroto.

Begitu bulu burung terlihat mengering, masukan cepuk berisi voor dan air minum baru ke dalam sangkar untuk selanjutnya dilakukan penjemuran, sebagian pemilik cendet tidak memberikan cepuk makanan saat penjemuran (kembali kepada kebiasaan masing-masing).

Penjemuran dapat dilakukan antara 15 menit hingga 3 jam tergantung kesiapan burung, kebiasaan, serta lokasi penjemuran. Penjemuran Cendet sebaiknya dilakukan secara bertahap sambil melihat ketahan jemur dari Cendet. Jika anda terpaksa bekerja dari pagi hingga sore hari, maka sebaiknya pilih lokasi penjemuran yang hanya mendapat sinar matahari hingga sekitar jam 11.00 siang, tentunya dengan pengaturan lokasi gantang yang tepat, aman dan efektif.
Setelah penjemuran selesai, burung kembali dianginkan antara 10-15 menit baru kerodong hingga sore hari (sambil dilakukan pemasteran).

Jadwal sore, kerodong dibuka, dianginkan 10-15 menit, Cendet dapat dimandikan kembali, bersihkan kandang dan berikan kembali EF (sesuai kebiasaan).
Usai penjemuran sore, burung kembali dianginkan dan dikerodong untuk dilakukan pemasteran hingga keesokan paginya, selanjutnya pola perawatan harian burung Cendet kembali lagi seperti pada point 1.

Jadwal  perawatan harian burung Cendet di atas hanya gambaran umum perawatan Cendet yang sering dilakukan oleh para mania burung dan tentunya bukan merupakan pola perawatan baku, sebab semua kembai lagi pada kebiasaan serta karakter Cendet itu sendiri, namun kunci dari semua perawatan adalah konsistensi, jangan sekali-kali memilih pola perawatan yang sulit dan membebani diri Anda dalam menjalankan hobi.

Perawatan harian tanpa mandi harian pun dapat Anda terapkan, misalnya seminggu hanya dua kali namun kebersihan kandang harus tetap terjaga, pantau dampak setiap perubahan pola perawatan yang Anda lalukan. Jika cocok dihati dan cocok di burung Cendet Anda, maka mantapkan pola perawatan tersebut dengan konsisten dari pakan, mandi jemur dan ekstra fooding. Konsistensi adalah kunci mendapatkan hasil maksimal dalam perawatan burung berkicau termasuk burung Cendet.

Panduan Perawatan Burung Cendet


Burung Cendet  atau pentet merupakan salah satu burung predator yang memiliki suara variasi isian yang sangat baik. Banyak Kicaumania yang menganggap perawatan burung jenis ini susah. Sebenarnya, merawat burung ini sama mudahnya dengan merawat burung berkicau jenis lain. Burung Cendet adalah burung cerdas dari keluarga Turdidae.

KARAKTER DASAR BURUNG CENDET

1. Ganas apabila lapar. Burung ini akan berlaku agresif apabila lapar.
2. Petarung yang memiliki teritorial. Apabila mendengar suara burung lain atau melihat burung sejenis, maka semangat tempurnya langsung berkobar.
3. Birahi yang cenderung mudah naik. Burung ini sangat mudah naik birahinya, banyak penyebab yang dapat membuat naiknya birahi pada burung jenis ini. Stelan EF (Extra Fooding) yang over, penjemuran yang berlebih atau melihat burung Cendet lain, dapat dengan cepat menaikkan tingkat birahinya.
4. Mudah jinak. Karena kemampuan beradaptasinya yang tinggi, maka burung ini mudah jinak kepada manusia.

PEMILIHAN BAHAN BURUNG CENDET YANG BAIK
Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam pemilihan bahan atau bakalan pada burung Cendet
* Berkelamin jantan, ciri-ciri burung Cendet jantan dapat dilihat warna bulu yang tegas mengkilap dan kontras.
* Bentuk paruh, sebaiknya pilih bentuk paruh yang berpangkal lebar, tebal, besar dan panjang. Paruh bagian bawah cenderung lurus. Jangan memilih bahan yang memiliki paruh bengkok. Posisi lubang hidung pilih sedekat mungkin dengan posisi mata.
* Kepala besar, mata bulat besar dan melotot. Ini menandakan burung ini mempunyai mental tempur yang baik.
* Postur badan, pilihlah bahan yang berpostur sedang dengan panjang leher, badan dan ekor serta kaki yang serasi. Jangan memilih bahan yang berleher dan berbadan pendek.
* Sayap mengepit rapat dan kaki mencengkram kuat, ini menandakan bahan tersebut sehat. Pilihlah Kaki yang besar dan terlihat kering. Warna kaki tidak berpengaruh terhadap mental burung.
* Lincah dan dan bernafsu makan besar. Ini merupakan ciri-ciri bahan yang bermental baik.
* Leher panjang padat berisi. Menandakan burung ini akan mengeluarkan power suara secara maksimal.

MAKANAN YANG SESUAI UNTUK BURUNG CENDET

* Voer (sebaiknya pilih yang berkadar protein sedang yaitu: 12%-18%, belum tentu Voer yang berharga mahal akan cocok dengan sistem metabolisme setiap burung Cendet. Voer harus selalu tersedia didalam cepuknya. Selalu ganti dengan Voer yang baru setiap dua hari sekali.
* EF (Extra Fooding), pakan tambahan yang sangat baik buat burung Cendet yaitu: Jangkrik, Orong-orong, Kroto, Cacing, Ulat Hongkong, Ulat Bambu, Kelabang, Belalang dan lainnya. Pemberian EF harus selalu disesuaikan dengan karakter pada masing-masing burung dan juga harus mengetahui dengan pasti dampak klausal dari pemberiannya EF tersebut.

PERAWATAN DAN STELAN HARIAN
Perawatan harian untuk burung Cendet relatif sama dengan burung berkicau jenis lainnya, kunci keberhasilan perawatan harian yaitu rutin dan konsisten.

Berikut ini Pola Perawatan harian dan Stelan Harian untuk burung Cendet:
1. Jam 07.00 burung diangin-anginkan di teras. Jam 07.30 burung dimandikan (karamba mandi atau semprot, tergantung pada kebiasaan masing-masing burung).
2. Bersihkan kandang harian. Ganti atau tambahkan Voer dan Air Minum.
3. Berikan Jangkrik 4 ekor pada cepuk EF. Jangan pernah memberikan Jangkrik secara langsung pada burung.
4. Penjemuran dapat dilakukan selama 1-3 jam/hari mulai pukul 08.00-11.00. Selama penjemuran, sebaiknya burung tidak melihat burung sejenis.
5. Setelah dijemur, angin-anginkan kembali burung tersebut diteras selama 10 menit, lalu sangkar dikerodong.
6. Siang hari sampai sore (jam 10.00-15.00) burung dapat di Master dengan CD Master Natural Therapy Plus (NTPlus) atau CD Master Bird Contest Therapy (BCT).
7. Jam 15.30 burung diangin-anginkan kembali diteras, boleh dimandikan bila perlu.
8. Berikan Jangkrik 2 ekor pada cepuk EF.
9. Jam 18.00 burung kembali dikerodong dan diperdengarkan suara Master dari CD Master Ocehan selama masa istirahat sampai pagi harinya.

PENTING
 * Kroto segar diberikan 1 sendok makan maksimal 2x seminggu.
 * Pemberian Cacing diberikan 1 ekor 2x seminggu.
 * Berikan Multivitamin yang dicampur pada air minum seminggu sekali saja.

PENANGANAN APABILA KONDISINYA OVER BIRAHI
 * Pangkas porsi Jangkrik menjadi 2 pagi dan 2 sore
 * Berikan Cacing 2 ekor 2x seminggu
 * Berikan Ulat Bambu 2 ekor 3x seminggu
 * Frekuensi mandi dibuat lebih sering, misalnya pagi-siang dan sore
 * Lamanya penjemuran dikurangi menjadi 30 menit/hari saja
 * Mandi malam

PENANGANAN APABILA KONDISINYA DROP
 1. Tingkatkan porsi pemberian Jangkrik menjadi 5 pagi dan 5 sore
 2. Tingkatkan porsi pemberian Kroto menjadi setiap hari
 3. Berikan Kelabang 2 ekor seminggu sekali
 4. Mandi dibuat 2 hari sekali saja
 5. Burung segera diisolasi, jangan melihat dan mendengar burung Cendet lain dahulu
 6. Lamanya penjemuran ditambah menjadi 2-3 jam/hari

PERAWATAN DAN STELAN UNTUK LOMBA
Perawatan lomba sebenarnya tidak jauh berbeda dengan perawatan harian. Tujuan perawatan pada tahap ini yaitu mempersiapkan burung agar mempunyai tingkat birahi yang diinginkan dan memiliki stamina yang stabil. Kunci keberhasilan perawatan lomba yaitu mengenal baik karakter dasar masing-masing burung.

Berikut ini Pola Perawatan dan Stelan Lomba untuk burung Cendet:
1. H-3 sebelum lomba, Jangkrik bisa dinaikkan menjadi 5 ekor pagi dan 5 ekor sore.
2. H-2 sebelum lomba, burung sebaiknya dijemur maksimal 30 menit saja.
3. 1 Jam sebelum di gantang lomba, burung di mandikan dan berikan Jangkrik 3-5 ekor dan Ulat Hongkong 6-15 ekor.
4. Apabila burung akan turun lomba kembali, berikan Jangkrik 2 ekor lagi.

PENTING
* Sebaiknya, mulai H-6 burung diisolasi. Jangan sampai melihat dan mendengar suara burung Cendet lain.
* Lakukan mandi malam (jam 19.00-20.00) pada H-1.

PERAWATAN DAN STELAN PASCA LOMBA
Perawatan pasca lomba sebenarnya berfungsi memulihkan stamina dan mengembalikan kondisi fisik burung.
Berikut ini Pola Perawatan dan Stelan pasca Lomba untuk burung Cendet:

1. Porsi EF dikembalikan ke Stelan Harian.
 2. Berikan Multivitamin pada air minum pada H+1 setelah Lomba.
 3. Sampai H+3 setelah Lomba, penjemuran maksimal 30 menit saja.

PERAWATAN DAN STELAN PADA MASA MABUNG
Mabung (Moulting) atau rontok bulu merupakan siklus alamiah pada keluarga burung. Perawatan burung pada masa mabung adalah menjadi hal yang sangat penting, karena apabila perawatan yang salah pada masa ini akan membuat burung menjadi rusak. Pada masa mabung ini, metabolisme tubuh burung meningkat hampir 40% dari kondisi normal. Oleh karena itu, burung butuh asupan nutrisi yang berkualitas baik dengan porsi lebih besar dari kondisi normal. Hindari mempertemukan burung dengan burung sejenis, karena akan membuat proses mabung menjadi terganggu. Dampak dari ini adalah ketidak seimbangan hormon pada tubuh burung. Proses mabung juga berhubungan dengan hormon reproduksi.

Pola Perawatan masa mabung:
1. Tempatkan burung di tempat yang sepi, jauh dari lalu lintas manusia. Sebaiknya burung lebih banyak dalam kondisi dikerodong.
2. Mandi cukup 1x seminggu saja dan jemur maksimal 30 menit/hari
3. Pemberian porsi EF diberikan lebih banyak karena sangat diperlukan untuk pembentukan sel-sel baru dan untuk pertumbuhan bulu baru. Misalnya: Stelan Jangkrik dibuat 6 ekor pagi dan 6 ekor sore, Kroto 1 sendok makan setiap pagi, Cacing 2 ekor 3x seminggu dan Ulat Hongkong 5 ekor setiap pagi.
4. Berikan Multivitamin yang berkualitas yang dicampur di air minum 2x seminggu.
5. Lakukan pemasteran. Masa mabung membuat burung lebih banyak pada kondisi diam dan mendengar. Inilah saat yang tepat untuk mengisi variasi suara sesuai dengan yang kita inginkan. Lakukan pemasteran dengan tepat, sesuaikan karakter dan tipe suara burung dengan suara burung master.

Tuesday, May 1, 2012

Trik Merawat Burung Kacer

Burung Kacer merupakan salah satu burung petarung yang memiliki gaya paling eksotis, disamping suaranya yang sangat memukau. Merawat burung Kacer sangat mudah dan menyenangkan.

 KARAKTER DASAR BURUNG KACER
Mudah beradaptasi, burung ini sangat mudah menyesuaikan diri terhadap perubahan lingkungan. Petarung yang gampang naik darah. Apabila mendengar suara burung lain atau melihat burung sejenis, maka semangat tempurnya langsung berkobar.

Birahi yang cenderung mudah naik. Burung ini sangat mudah naik birahinya, banyak penyebab yang dapat membuat naiknya birahi pada burung jenis ini. Stelan EF (Extra Fooding) yang over, penjemuran yang berlebih atau melihat burung Kacer betina, dapat dengan cepat menaikkan tingkat birahinya.

Mudah jinak. Karena kemampuan beradaptasinya yang tinggi, maka burung ini mudah jinak kepada manusia. Kuda Laut-Mbagong-Mbedesi. Setiap burung Kacer memiliki karakter ini, karena ini merupakan karakter dasar dari burung Kacer. Ada beberapa sebab yang membuat burung Kacer mbedesi atau mbagong, yaitu: terlalu birahi, tidak kondisi (mau mabung atau sedang mabung), jatuh mental dan kurang birahi.

PEMILIHAN BAHAN BURUNG KACER YANG BAIK
(CIRI-CIRI BURUNG KACER YANG BAIK DARI KATURANGGAN)

Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam pemilihan bahan atau bakalan pada burung Kacer :

  • Berkelamin jantan, ciri-ciri burung Kacer jantan dapat dilihat warna bulu hitam yang tegas mengkilap dan kontras.
  • Bentuk paruh, sebaiknya pilih bentuk paruh yang berpangkal lebar, tebal, besar dan panjang. Paruh bagian bawah harus lurus. Jangan memilih bahan yang memiliki paruh bengkok. Posisi lubang hidung pilih sedekat mungkin dengan posisi mata.
  • Kepala berbentuk kotak, mata bulat besar dan melotot. Ini menandakan burung ini mempunyai mental tempur yang baik.
  • Postur badan, pilihlah bahan yang berpostur sedang dengan panjang leher, badan dan ekor serta kaki yang serasi. Jangan memilih bahan yang berleher dan berbadan pendek.
  • Sayap mengepit rapat dan kaki mencengkram kuat, ini menandakan bahan tersebut  sehat. Pilihlah Kaki yang besar dan terlihat kering. Warna kaki tidak berpengaruh terhadap mental burung.
  • Lincah dan bernafsu makan besar. Ini merupakan ciri-ciri bahan yang bermental baik.
  • Leher panjang padat berisi. Menandakan burung ini akan mengeluarkan power suara secara maksimal.
 MAKANAN YANG SESUAI UNTUK BURUNG KACER
Voer (sebaiknya pilih yang berkadar protein sedang yaitu: 12%-18%, belum tentu Voer yang berharga mahal akan cocok dengan sistem metabolisme setiap burung Kacer. Voer harus selalu tersedia didalam cepuknya. Selalu ganti dengan Voer yang baru setiap dua hari sekali.

EF (Extra Fooding), pakan tambahan yang sangat baik buat burung Kacer  yaitu: Jangkrik, Orong-orong, Kroto, Cacing, Ulat Hongkong, Ulat Bambu, Kelabang, Belalang dan lainnya. Pemberian EF harus selalu disesuaikan dengan karakter pada masing-masing burung dan juga harus mengetahui dengan pasti dampak klausal dari pemberiannya EF tersebut.

PERAWATAN DAN STELAN HARIAN BURUNG KACER
Perawatan harian untuk burung Kacer relatif sama dengan burung berkicau jenis lainnya, kunci keberhasilan perawatan harian yaitu rutin dan konsisten.

Berikut ini Pola Perawatan Harian dan Stelan Harian untuk burung Kacer :
  • Jam 07.00 burung diangin-anginkan di teras. Jam 07.30 burung dimandikan (karamba mandi atau semprot, tergantung pada kebiasaan masing-masing burung).
  • Bersihkan kandang harian. Ganti atau tambahkan Voer dan Air Minum.
  • Berikan Jangkrik 3 ekor pada cepuk EF. Jangan pernah memberikan Jangkrik secara langsung pada burung.
  • Penjemuran dapat dilakukan selama 1-2 jam/hari mulai pukul 08.00-11.00. Selama penjemuran, sebaiknya burung tidak melihat burung sejenis.
  • Setelah dijemur, angin-anginkan kembali burung tersebut diteras selama 10 menit, lalu sangkar dikerodong.
  • Siang hari sampai sore (jam 10.00-15.00) burung dapat di Master dengan suara Master atau burung-burung Master.
  • Jam 15.30 burung diangin-anginkan kembali diteras, boleh dimandikan bila perlu.
  • Berikan Jangkrik 2 ekor pada cepuk EF.
  • Jam 18.00 burung kembali dikerodong dan di perdengarkan suara Master selama masa istirahat sampai pagi harinya.
 
PENTING
Kroto segar diberikan 1 sendok makan maksimal 4x seminggu.


Pemberian Cacing diberikan 1 ekor 2x seminggu.
Pengumbaran di kandang umbaran dapat dilakukan 4 jam perhari selama 4 hari dalam seminggu.
Berikan Multivitamin yang dicampur pada air minum seminggu sekali saja.

PENANGANAN APABILA BURUNG KACER OVER BIRAHI
  • Pangkas porsi Jangkrik menjadi 2 pagi dan 2 sore
  • Lakukan pengembunan (jam 05.30-06.00)
  • Berikan Cacing 2 ekor 2x seminggu
  • Frekuensi mandi dibuat lebih sering, misalnya pagi-siang dan sore
  • Lamanya penjemuran dikurangi menjadi 30 menit/hari saja
  • Waktu pengumbaran dibuat lebih sering dan lebih lama

PENANGANAN APABILA BURUNG KACER KONDISINYA DROP
  • Tingkatkan porsi pemberian Jangkrik menjadi 5 pagi dan 5 sore
  • Tingkatkan porsi pemberian Kroto menjadi setiap hari
  • Berikan Kelabang 2 ekor seminggu sekali
  • Mandi dibuat 2 hari sekali saja
  • Burung segera diisolasi, jangan melihat dan mendengar burung Kacer lain dahulu
  • Lamanya penjemuran ditambah menjadi 2-3 jam/hari

PENANGANAN APABILA BURUNG KACER MBAGONG
  • Frekuensi mandi dibuat lebih sering, misalnya pagi-siang dan sore
  • Lakukan mandi malam. Minimal seminggu sekali.
  • Mandi pasir sewaktu penjemuran dengan menyediakan bak khusus berisi pasir bersih yang sudah diayak. Lakukan minimal seminggu sekali.
  • Stelan EF perlu di atur ulang menjadi setengah dari porsi awal.
  • Bisa diberikan Ulat Bambu 2 ekor seminggu sekali

PERAWATAN DAN STELAN BURUNG KACER UNTUK LOMBA
Perawatan lomba sebenarnya tidak jauh berbeda dengan perawatan harian. Tujuan perawatan pada tahap ini yaitu mempersiapkan burung agar mempunyai tingkat birahi yang diinginkan dan memiliki stamina yang stabil. Kunci keberhasilan perawatan lomba yaitu mengenal baik karakter dasar masing-masing burung.

Berikut ini Pola Perawatan dan Stelan Lomba untuk burung Kacer:
  • H-3 sebelum lomba, Jangkrik bisa dinaikkan menjadi 5 ekor pagi dan 5 ekor sore.
  • H-2 sebelum lomba, burung sebaiknya dijemur maksimal 30 menit saja.
  • 1 Jam sebelum di gantang lomba, burung di mandikan dan berikan Jangkrik 3-5 ekor dan Ulat Hongkong 6-15 ekor.
  •  Apabila burung akan turun lomba kembali, berikan Jangkrik 2 ekor lagi.

PENTING
Sebaiknya, mulai H-6 burung diisolasi. Jangan sampai melihat dan mendengar suara burung Kacer lain.
Lakukan mandi malam (jam 19.00-20.00) pada H-1.

PERAWATAN DAN STELAN BURUNG KACER PASCA LOMBA
Perawatan pasca lomba sebenarnya berfungsi memulihkan stamina dan mengembalikan kondisi fisik burung.

Berikut ini Pola Perawatan dan Stelan pasca Lomba untuk burung Kacer :
Porsi EF dikembalikan ke Stelan Harian.
Berikan Multivitamin pada air minum pada H+1 setelah Lomba.
Sampai H+3 setelah Lomba, penjemuran maksimal 30 menit saja.

PERAWATAN DAN STELAN BURUNG KACER MABUNG
Mabung (Moulting) atau rontok bulu merupakan siklus alamiah pada keluarga burung. Perawatan burung pada masa mabung adalah menjadi hal yang sangat penting, karena apabila perawatan yang salah pada masa ini akan membuat burung menjadi rusak. Pada masa mabung ini, metabolisme tubuh burung meningkat hampir 40% dari kondisi normal. Oleh karena itu, burung butuh asupan nutrisi yang berkualitas baik dengan porsi lebih besar dari kondisi normal. Hindari mempertemukan burung dengan burung sejenis, karena akan membuat proses mabung menjadi terganggu. Dampak dari ini adalah ketidak seimbangan hormon pada tubuh burung. Proses mabung juga berhubungan dengan hormon reproduksi.

 Berikut ini Pola Perawatan masa mabung :
  • Tempatkan burung di tempat yang sepi, jauh dari lalu lintas manusia. Sebaiknya burung lebih banyak dalam kondisi dikerodong.
  • Mandi cukup 1x seminggu saja dan jemur maksimal 30 menit/hari.
  • Pemberian porsi EF diberikan lebih banyak karena sangat diperlukan  untuk pembentukan sel-sel baru dan untuk pertumbuhan bulu baru. Misalnya: Stelan Jangkrik dibuat 5 ekor pagi dan 5 ekor sore, Kroto 1 sendok makan setiap pagi, Cacing 2 ekor 3x seminggu dan Ulat Hongkong 3 ekor setiap pagi.
  • Berikan Multivitamin yang berkualitas yang dicampur di air minum 2x seminggu.
  • Lakukan pemasteran. Masa mabung membuat burung lebih banyak pada kondisi diam dan mendengar. Inilah saat yang tepat untuk mengisi variasi suara sesuai dengan yang kita inginkan. Lakukan pemasteran dengan tepat, sesuaikan karakter dan tipe suara burung dengan suara burung master.

Sexing Lovebird

 Terdapat sembilan spesies lovebird (LB) yang keseluruhannya berasal dari benua Afrika. Tiga spesies (Abyssinian, Madagascar dan Red Faced) tergolong dalam sexing dimorphic. Dimorphic artinya jenis kelamin burung-burung tersebut dapat dengan mudah dikenali dengan melihat, mengamati fisik burung tersebut. Namun untuk enam jenis burung LB yang lain tergolong non-dimorphic, artinya jenis kelamin burung-burung tersebut tidak dapat dikenali hanya melalui penglihatan. Jadi,  meskipun Anda memiliki “sepasang” lovebirds belum tentu mereka adalah benar-benar terdiri dari seekor burung jantan dan seekor burung betina. 
 
Uniknya, LB, meskipun berjenis kelamin sama mereka juga menunjukkan perilaku seperti sepasang burung jantan dan betina. LB dengan jenis kelamin sama juga saling menyuap makanan, menyisir bulu (didis; bhs jawa red), tidur berdempetan, bahkan merekapun mengerami telur (jika keduanya berkelamin betina). Intinya mereka dapat melakukan perilaku seperti sepasang burung jantan dan betina, padahal mereka berkelamin sama!

 LB yang tergolong non-dimorphic adalah jenis Peachfaced, Masked, Fischers, Black cheeked, Nyasa dan Black Collared. Pertanyaannya adalah, “Bagaimana mengenali jenis kelamin jenis-jenis LB tadi?”. Catatan di bawah ini dapat digunakan sebagai panduan untuk mengenali jenis kelamin LB. Hal tersebut dapat dilakukan dengan uji coba pada LB yang sudah matang seksualitasnya. Tanpa menggunakan sexing ilmiah, sepasang LB dapat diketahui jantan dan betina nya:

 • Jika salah satu burung mengerami telur, maka dia jelas berjenis kelamin betina.
 • Jika telur yang dierami menetas, maka jelas pula LB pasangannya adalah jantan. 

 Namun sekali lagi, selalu terdapat pengecualian dalam dunia LB. Terdapat pula LB berjenis kelamin betina yang tidak pernah mengerami telur, atau LB jantan yang tidak dapat membuahi telur. Atau dapat pula terjadi meskipun sudah jelas jantan dan betina, namun tidak jodoh, sehingga membutuhkan pasangan baru. Bagi LB, dan mungkin sebagian besar jenis burung lain, proses perjodohan hingga perkawinan burung harus matang secara sexual. LB betina siap untuk mulai bertelur dan melakukan pengeraman mulai umur 10 hingga 12 bulan.


 Terdapat beberapa metode sexing yang tidak bersifat ilmiah yang sering dilakukan oleh beberapa penangkar LB. Mulai dari bentuk dan ukuran kepala, posisi kaki burung bertengger (posisi kaki rapat atau lebar), rongga tulang pelvic (supit udang) hingga bentuk bulu ekor burung (menciut atau melebar). Dapat pula diamati perilaku burung. Hormon burung betina yang sudah cukup matang akan menunjukkan perilaku agresif dan sangat mungkin menyerang burung lain atau hal lain yang mengganggu daerah atau sarangnya.

 Sebaliknya burung jantan lebih menunjukkan perilaku tenang dan tidak begitu agresif. Semua hal yang diutarakan di atas adalah cara-cara yang tidak ilmiah. Artinya akurasi atau ketepatan sexing tidak dapat dijamin seratus persen. Terdapat beberapa pengecualian diantara burung yang satu dengan yang lain.

 Sexing secara ilmiah dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan tes DNA dan operasi. Tes DNA dilakukan dengan menggunakan sample darah yang dapat diambil dari beberapa tetes darah dari kuku burung. Sedangkan cara operasi dilakukan dengan cara membius burung dan membuat sebuah irisan kecil di sisi sebelah kiri tubuh burung. Dengan metode operasi akan dapat dilihat dengan kasat mata keberadaan indung telur burung tersebut. LB betina jelas akan terlihat memiliki organ indung telur.

 LB biasa mengerami empat hingga enam butir telur di sarangnya. Cara terbaik untuk membuat telur-telur menetas adalah dengan membiarkan telur-telur tersebut sebagaimana adanya. Biarkan sang induk dalam kondisi aman dan tenang dalam mengerami telur-telur tersebut. LB termasuk burung yang cerdik dan teliti. Mereka dapat menghitung jumlah telur yang mereka erami. Memindah atau mengurangi telur dalam sarang akan membuat LB mengganti telur-telur yang hilang. Keduanya bergantian mengerami telur-telur tersebut. Ketika betina LB mengetahui telur-telur nya tidak akan menetas, maka segera dia akan berhenti mengeraminya.