Kebiasaan
dan Penyebaran
Merbah cerukcuk menyukai tempat-tempat
terbuka, semak belukar, tepi jalan, kebun, dan hutan sekunder. Burung ini
sering berkelompok, baik ketika mencari makanan maupun bertengger, dengan
jenisnya sendiri maupun dengan jenis merbah yang lain, atau bahkan dengan jenis
burung yang lain. Tidur berkelompok dengan jenisnya, di ranting-ranting perdu
atau pohon kecil.
Seperti
umumnya merbah, makanan burung ini terutama adalah buah-buahan yang lunak. Di
pekarangan, burung ini kerap melubangi buah pepaya dan pisang yang telah masak.
Selain itu ia juga memangsa aneka serangga, ulat dan hewan kecil lainnya
seperti cacing. Merbah cerukcuk menghabiskan waktu lebih lama untuk mencari
makanan di atas tanah daripada jenis merbah lainnya.
Berbunyi
nyaring dan berisik, cok, cok, ..cok-cok ! ; siulan pendek cuk-co-li-lek..
berulang, terkadang dengan cepat; atau nyanyian bersuara lemah mirip gumam atau
gerutuan burung.
Sarang
cerukcuk berbentuk cawan dari anyaman daun rumput, tangkai daun atau ranting
yang halus, dijalin dengan serat tumbuhan dan menempel pada dahan. Di Jawa
Tengah didapati pula sarang yang dibangun di sela-sela buah pisang.
Telur
dua atau tiga butir, berwarna keputihan berbintik coklat atau ungu. Tercatat
bersarang sepanjang tahun, dengan puncaknya Maret sampai Juni.
Burung
ini menyebar luas di Asia Tenggara, Semenanjung Malaya dan Filipina. Di
Indonesia didapati di Sumatra dan pulau-pulau di bagian timurnya, Kalimantan,
Jawa dan Bali. Diduga diintroduksi ke Lombok dan Sulawesi Selatan. Umum
terdapat sampai ketinggian 1.500 m dpl.