Friday, December 21, 2012

Perbedaan Lovebird Jantan dan Betina




Perbedaan Lovebird Jantan dan Betina memang tidak terlalu menyolok. Berikut tips ampuh membedakan keduanya untuk  mempermudah para breeder karena Ciri-ciri Lovebird Jantan dan Betina yang serupa kadang peternak pemula keliru dalam membedakan lovebird jantan dan betina, langsung saja akan kita ulas beda  lovebird jantan dan betina dan apa yang membedakan keduanya. Karena banyaknya jenis Lovebird maka ada jenis yang mudah di identifikasi jenisnya dan ada pula yang sulit di identifikasi jenis kelaminnya apalagi kalau umur lovebird masih muda atau anakan. Untuk breeder yang pemula yang baru belajar Cara Ternak Lovebird maka perlu banyak belajar kepada breeder yang telah berpengalaman.  Para breeder / penangkar bisa menggunakan berbagai cara untuk melakukan identifikasi tersebut dari cara yang mudah dan sederhana sampai pakai cara yang ilmiah. Berikut kita akan ulas apa yang membedakan lovebird  betina dan jantan.

Membedakan Kelamin Lovebird berdasarkan Penampilan Luarnya.
Menurut Siti Nuramaliati, Lovebird dapat dibedakan 3 kelompok , ini berdasar tingkat kesulitan untuk membedakan jenis kelamin burung lovebird dan burung lain secara umum . Ketiga kelompok tersebut yaitu: jenis  kelompok dimorfik – jenis ini kelaminnya sangat jelas dan mudah  dibedakan,  kelompok kedua yaitu jenis intermediate (pertengahan) – jenis kelaminnya agak sulit dibedakan dari penampilannya, dan yang kelompok ke-3 yaitu jenis lovebird kacamata dimana perbedaan jenis kelaminnya tidak konsisten.  Namun  umumnya  banyak  lovebird yang  relatif mudah untuk dibedakan jenis kelaminnya dengan hanya  melihat pada penampilan luarnya.

Kelompok  dimorfik, yang termasuk jenis ini adalah  lovebird madagaskar, lovebird abisinia dan  lovebird muka merah (Red face).
Lovebird muka merah Nama latin Agapornis pullaria- Lovebird betina muka dan dahilebih mayoritas didominasi warna oranye dibandingkan dengan  merah,  bulu penutup sayap warnanya hijau dan di tepi sayap berwarna kekuningan – Lovebird jantan: dahi dan muka berwarna merah-oranye, tunggir (bulu di atas pantat, di bawah ujung lipatan sayap warnanya biru muda, bagian bawah bulu sayap dan bulu terbang   berwarna hitam.

Lovebird madagaskar , Nama latinAgapornis cana -  lovebird jantan dan lovebird betina hampir sama.- Lovebird betina bulu tubuh semuanya berwarna hijau – Lovebird pejantan kepala dan leher warnanya abu-abu

Lovebird abisinia, Nama latin: Agapornis taranta- Lovebird yang betina beratnya sekitar  55 gram, dahinya berwarna hijau. – Lovebird ini yang jantan memiliki berat badan 65 gram, dahinya berwarna merah.

Kelompok intermediate  lovebird yang termasuk dalam kelompok intermediate adalah lovebird muka salem dan lovebird black collared .
Lovebird black collared  Nama Latin Agapornis swinderniana,  Lovebird jantan dan betina sangat sulit dari penampilan luarnya karena lovebird ini mempunyai penampakan yang mirip antara keduanya.

Lovebird Muka salem antar jantan dan betina serupa dalam penampilan luarnya, walau pada umumnya lovebird betina punya bulu di bagian kepala dengan warna lebih pucat dibanding pejantannya.

Kelompok lovebird kacamata , Yang termasuk dalam katagori kelompok ini  adalah lovebird nyasa (Agapornis lilianae), lovebird topeng (Agapornis personata), lovebird fischer (Agapornis ficheri) dan lovebird pipi hitam (Agapornis nigrigenis), .

Keempatnya  sangat sulit dibedakan antara jantan dan betinanya. Meskipun demikian ada sedikit perbedaan berat badan dianatara keduanya. Salah Satu keunikan dari lovebird kelompok ke tiga ini  adalah pada saat  musim berkembangbiak induk  betina akan membawa bahan sarang di bawah bulu punggung bagian bawah dan bulu tunggir .

Membedakan jenis kelamin tidak berdasarkan penampilan luar.
Jenis lovebird yang tidak dapat dibedakan kelaminnya berdasarkan penampilan luarnya yang spesifik maka ini akan sulit untuk membedakan antara jantan dan betinanya. Untuk kasus seperti  ini maka ada beberapa cara yang bisa  digunakan membedakan  lovebird betina dan lovebird jantan.
    
    Cara bertengger.  Lovebird betina punya cara bertengger yang lain dengan pejantan. Lovebird betina bertengger dengan jarak antar kaki lebih lebar dibanding lovebird jantan.

Dari Bentuk tubuh. Lovebird betina lebih cenderung memiliki tubuh yang kekar dan lebih berat. Namun  ini bukan   ciri yang mutlak sifatnya.

Dari Warna Bulu, Lovebird jantan punya warna yang lebuh terang dibandingkan lovebird betina. walaupun  hal itu tidak selalu benar karena warna bulu dipengaruhi oleh  iklim geografis, makanan dan variasi geografis.

Dari Bentuk ekor,  Lovebird betina punya ekor yang lebih rata dibanding  ekor lovebird jantan yang bentuknya agak meruncing.

Dari caraMembangun sarang , saat membangung sarang   lovebird betina lebih intensif dibandingkan yang  jantan. Lovebird menggigit-gigit di luar sarang pada cabang-cabang dan batang yang lebih tebal. Lovebird betina  mengambil kulit kayu lalu  dikumpulkan sebagai sarang,  sedangkan pejantan akan menyuapi si betina. Namu hal inipun juga tidak bisa di jadikan patokan mutlak karena ada juga lovebird jantan yang  aktif mengumpulkan bahan-bahan sarang.

Menggunakan Perabaan pada tulang pubis (supit urang). Lovebird punya dua tulang pubis (supit urang) pada  pinggulnya. Pada musim berkembang biak, tulang pubis lovebird betina menjadi lebih elastic dan jarak antara kedua tulang pubis tersebut melebar karena pengaruh hormone. Keadaan tersebut dapat dirasakan dengan rabaan tangan kita. Pada lovebird jantan,  jarak antara dua tulang pubis tersebut cenderung sempit. Teknik perabaan ini hanya dapat digunakan bila kegiatan seksual lovebird betina dengan aktif.

Menggunakan Pemeriksaan Memakai alat laparoscopy,  Untuk mengecek jenis kelamin lovebird kita juga bisa  menggunakan alat laparoscopy. Lovebird yang akan dkita cek jenis kelaminnya  dibius dulu kemudian dilakukan operasi kecil pada bagian kiri tubuh burung tepatnya  di antara tulang rusuk, tulang paha dan tulang pinggang. Dari tempat yang dioperasi itu dimasukkan alat laparoscopy untuk mengecek  ada tidaknya indung telur atau ovari. Jika kita temukan ovari maka lovebird itu dipastikan betina tetapi Cara ini hanya bisa pakai jika burung sudah dewasa.

Pemeriksaan DNA, untuk mengetahui jenis kelamin lovebird adalah dengan menguji DNA yang kita peroleh dari darah atau bulu burung yang akan kita teliti. Setelah DNA diekstrak dengan larutan tertentu dan proses lebih lanjut, kemudian hasilnya dipotret dengan Polaroid. Jikadidalam foto tersebut terlihat dua pita maka dapat dipastikan burung itu berkelamin betina. Akan tetapi apabila terlihat hanya satu pita saja, lovebird itu bisa dipastikan pejantan.

Cara terakhir  ini dianggap paling akurat hasinya. Akan tetapi biaya pengujian DNA sangat mahal. disamping itu di negara Indonesia belum banyak laboratorium yang menawarkan jasanyan untuk memeriksa jenis kelamin burung dengan uji DNA.

Pasangan sejenis juga bercumbu
Pada jenis lovebird yang tidak dapat dibedakan(sulit) antara jantan dan betinanya berdasarkan bentuk tubuh dan warna bulunya maka yang  sering terjadi kesulitan untuk memperoleh pasangan yang sesuai.

Sering terjadi 2 ekor lovebird jantan tapi berperilaku seperti pasangan yang berlainan jenis. Hal ini  juga terjadi pada dua lovebird betina. Bahkan pada pasangan lovebird betina ini jika bertelur maka jumlahnya akan lebih banyak dari pasangan normal, akan tetapi telur tersebut tidak fertile(tidak terjadi pembuahan) alias tidak akan menetas jika dierami.

Yang membedakan antara pasangan jantan-jantan atau  betina-betina adalah pada pasangan jantan-jantan tidak akan bikin sarang karena perilaku itu hanya milik lovebird bertina.

Ada yang menyatakan bahwa lovebird jantan adalah yang menyuapi pasangannya sedangkan betina yang disuapi. Tetapi hal ini tidak benar karena lovebird betina juga sering menyuapi lovebird jantan untuk menarik perhatian si jantan.

Juga tidak bisa dipastikan kalau lovebird betina punya paruh dan kepala yang lebih kecil dibandingkan lovebird jantan. Dan tidak bisa dipastikan kalau lovebird jantan memiliki kepala yang lebih lebar dengan paruh yang lebih runcing.

Saturday, December 15, 2012

Burung Love Bird




Kalau bicara tentang burung yang satu ini sepertinya tidak akan berhenti sampai di sini, kenapa begitu? ya karena saat ini burung lovebird sedang banyak dibicarakan oleh para pehobi burung kicau mania, dan yang lebih dahsyatnya lagi mereka khususnya para breeding lovebird berlomba-lomba untuk menciptakan warna-warna yang unik dan bagus dengan cara mengawinkan silang antara lovebird yang satu dengan yang lain dengan harapan dapat menciptakan warna yang lain dari yang sudah ada pada hasil breeding nya.

Pada awalnya burung lovebird ini dipelihara oleh para pehobi burung hanya sebagai burung hias terutama karena keindahan warna bulunya juga untuk mengisi sebagai master burung ocehan seperti, murai, cucak ijo, anis, kacer dan lain-lain, namun seiring dengan perkembangan waktu dan trendnya saat ini, maka lovebird dipelihara untuk memunculkan suara-suara khas lovebird yang panjang selain itu juga warna bulunya yang beraneka corak.

Berikut ini Ada beberapa hal Umum dan penting yang harus diperhatikan dalam pemilihan bahan atau bakalan pada burung Love Bird, di antaranya yaitu :

  • Bentuk paruh,  sebaiknya pilih bentuk paruh yang berpangkal lebar, tebal, besar, panjang dan terlihat kokoh.
  • Berkepala besar. Ini menandakan burung ini mempunyai mental tempur yang baik.
  • Postur badan, pilihlah bahan yang berpostur sedang dengan panjang leher, badan dan ekor serta kaki yang serasi. Jangan memilih bahan yang berleher dan berbadan pendek. Sebaiknya juga pilihlah bahan yang berdada lebar.
  • Sayap mengepit rapat dan kaki mencengkram kuat, ini menandakan bahan tersebut  sehat. Pilihlah Kaki yang besar dan terlihat kering. Warna kaki tidak berpengaruh terhadap mental burung.
  • Lincah dan bernafsu makan besar. Ini merupakan ciri-ciri bahan yang bermental baik.
  • Leher panjang padat berisi, menandakan burung ini akan mengeluarkan power suara secara maksimal.
  • Bola mata besar dan bersih bersinar, menandakan burung ini memiliki prospek yang cerah apabila dijadikan burung lomba, karena akan sangat gacor.


 Adapun makanan burung ini adalah biji-bijian dan sayuran segar seperti :
Bijian Mix. Kita dapat memberikan biji-bijian yang telah dicampur yang banyak dijual dipasaran sebagai pakan utamanya. ( khusus biji-bijian untuk burung pemakan biji )
Sayuran segar, Burung Love Bird sangat menggemari sayuran dan buah segar seperti: Apel, Pir, Anggur, Kangkung, Sawi Putih, Jagung Muda dan sayuran lainnya.
Asinan. Untuk mencukupi kebutuhan kalsium, burung ini membutuhkan asupan kalsium tambahan. Dapat diberikan tulang sotong untuk melengkapi kebutuhan kalsium yang dibutuhkan.
Extra Fooding. Biji bunga Matahari, biji Fumayin, biji Kedelai, biji Kacang Merah dan biji Kacang Hijau sangat digemari oleh burung ini untuk melengkapi kebutuhan vitamin, protein dan menaikkan suhu tubuh serta meningkatkan sistem metabolisme didalam tubuhnya.
 Itu semua adalah dasar daripada makanan dan beberapa kriteria tentang burung love bird, dan untuk cara perawatan burung yang satu ini saya rasa para pehobi burung pecinta love bird mania sudah paham betul dan sudah tidak asing lagi, karena memang menurut saya cara merawat burung ini sangatlah mudah dan tidak ada yang terlalu di istimewakan, bukan begitu agan-agan..?

Tuesday, December 11, 2012

Memelihara Burung Gelatik

Gelatik silver, warna bulu dari jenis gelatik ini mengingatkan kita pada warna trend di tahun 2000.Selain itu, burung jenis ini cukup banyak penggemarnya di Indonesia.

Gelatik silver atau silver java memiliki dua macam variasi warna, yaitu light silver java dan dark silver java. Light silver java (sex linked gene) terjadi karena mutasi yang terkait dengan gen. Warna abu-abunya cenderung pudar atau mendekati warna putih. Sementara dark silver java (recesif gene) terjadi karena mutasi akibat faktor resesif dalam gen. Warna abu-abu yang berbentuk menjadi lebih gelap dan jelas.

Selain kedua macam variasi warna yang sudah dikenal luas tersebut, ternyata masih ada dua jenis mutasi warna yang baru saja dikenal, yaitu silver red dan silver yellow.
Silver red merupakan mutasi baru dari gelatik silver. Bulu pada bagian dad
anya berwarna kemerah-merahan. Jenis ini relatif masih baru. Penggemar burung di Indonesia pun masih banyak yang belum mengenalnya.

Silver yellow juga merupakan mutasi baru dari gelatik silver. Bulu pada bagian dadanya berwarna kekuning-kuningan. Sama halnya dengan silver red, jenis silver yellow ini pun masih tergolong baru. Di Indonesia pun belum banyak orang yang mengenalnya. Silver yellow banyak terdapat di Rusia.

1. Penamaan gelatik silver
Sampai saat ini gelatik silver belum memiliki nama ilmiah tersendiri. Gelatik silver masih memakai nama ilmiah Loncura orysivora atau Padda orysivora. Nama genus Padda berasal dari kata paddy yang merupakan salah satu metode untuk pengembangan kultivar tanaman padi. Sementara nama spesies orysivora berasal dari kata Oryza, yaitu nama genus dari tanaman padi (Oryza sativa). Sehingga penamaan ini dapat berarti sebagai burung pemakan tanaman padi atau bulir padi. Dalam bahasa Inggris disebut dengan nama silver java. Penamaannya berpedoman pada warna hasil mutasi dari gelatik jawa. Warnanya abu-abu muda mendekati putih atau warna perak sehingga bisa disebut juga dengan berwarna silver (diambil dari bahasa Inggris).

2. Deskripsi
Gelatik silver termasuk salah satu gelatik yang muncul karena adanya mutasi warna yang terjadi dalam penangkaran gelatik jawa di luar negeri. Sama halnya dengan jenis gelatik lainnya, daya tarik gelatik silver juga terletak pada warna bulunya yang indah. Untuk mengenalnya lebih jauh sebaiknya mengetahui lebih dahulu ciri-ciri burung gelatik silver ini.

Bagian atas paruh hingga kepala bagian belakang berwarna abu-abu kehitaman.Warna abu-abu pada bagian ini terlihat paling gelap (abu-abu tua). Bulu di bagian samping kepala atau bagian pipi berwarna putih. Bagian dagu, dada, punggung, hingga ekor bagian atas berwarna abu-abu muda. Perut hingga bagian kloaka serta ekor bagian bawah berwarna putih. Sayap berwarna abu-abu muda, berangsur-angsur ke arah ujung memudar keputih-putihan. Mata berwarna hitam bening dengan lingkaran mata berwarna merah terang. Paruh berwarna merah cerah dengan bagian tepi berwarna putih kekuningan. Kaki berwarna merah muda dengan ruas-ruas yang berwarna putih. Warna merah pada bagian kaki lebih pucat dibandingkan dengan warna pada paruh. Kuku berwarna putih kekuningan senada dengan warna bagian tepi paruh.

Panjang tubuh gelatik silver dari kepala hingga ekor kurang lebih 12–15 cm. Ukuran panjang ini tergantung pada lingkungan dan baik atau tidaknya pakan yang diberikan kepada gelatik tersebut. Jika lingkungannya mendukung serta gelatik mendapatkan pakan yang baik, maka burung ini akan tumbuh dengan sempurna dan memiliki ukuran panjang tubuh yang optimal.

3. Trend warna
Orang Indonesia cenderung memiliki trend tersendiri dalam memelihara jenis burung. Trend tersebut dapat dilihat dari warna maupun dari suara. Tahun 2000 orang lebih menyukai trend warna perak. Warna tersebut dianggap warna milenium. Pengemar burung hias pun menyukai trend warna perak tersebut. Oleh karena itulah, banyak penggemar burung yang mulai melirik gelatik silver yang memiliki warna perak atau abu-abu muda ini untuk dipelihara.

Selain trend warna, gelatik silver dipercaya mempunyai kelebihan, yaitu dianggap sebagai burung pembawa keberuntungan. Dengan memelihara gelatik silver, diharapkan keberuntungan pemiliknya tidak hilang bahkan mungkin bertambah. Dalam hal ini memelihara gelatik sil ver dianggap sama halnya dengan memelihara ikan arwana yang dipercaya juga sebagai pembawa keberuntungan. Jika tidak memiliki arwana maka sebaiknya memelihara gelatik silver. Begitu kebanyakan pendapat beberapa pemilik gelatik silver.

MEMPERSIAPKAN CALON INDUK
Untuk memulai penangkaran, ada beberapa hal yang harus dipersiapkan secara benar. Salah satunya adalah pemilihan calon induk. Agar penangkaran dapat berhasil dengan baik, maka penentuan induk sebagai F1 harus juga yang benar-benar terbaik. Dalam menentukan induk tersebut pengetahuan dasar tentang jenis kelamin, tingkah laku, dan umur burung akan sangat berperan. Jika dapat mendapatkan indukan yang bagus tentunya upaya penangkaran dapat berjalan dengan maksimal. Indukan yang baik tentunya berasal dari burung yang baik juga. Umumnya burung yang baik tersebut dapat diperoleh dari penangkar yang sudah sukses. Harus diketahui pula bahwa kesuburan, warna, dan hal lainnya yang bersifat genetis diturunkan dari induk ke anaknya sehingga dari induk yang baik akan dapat diperoleh anakan yang baik pula. Dari induk seperti ini kita sudah mendapatkan 50% keberhasilan. Sisanya tergantung bagaimana cara kita merawatnya.Berikut ini akan dijelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan agar pemilihan induk yang kita lakukan bisa tepat.

A. Mendapatkan calon induk
Gelatik silver adalah burung hasil mutasi dari penangkaran gelatik jawa yang berada di luar negeri. Oleh karena itu, untuk mendapatkan calon induk dari alam jelaslah suatu hal yang mustahil. Bila ada, kemungkinan besar adalah gelatik silver yang terbang dari sangkar atau kandangnya.

Untuk mendapatkan calon induk dapat membelinya di penangkar dan pasar burung. Dari dua tempat ini masing-masing memiliki keuntungan dan kekurangan tersendiri. Tergantung akan memilih yang mana dan siap dengan risiko yang akan diterima.

1. Didapat dari pasar burung
Mendapatkan gelatik silver di pasar burung terbilang masih relatif sukar. Jika beruntung dapat diperoleh gelatik silver yang masih berproduktif. Biasanya gelatik silver dijual sepasang karena umumnya dibeli sebagai burung hias dan akan dibiakkan lagi. Namun, adakalanya bisa dibeli seekor saja jika pembeli ingin memeliharanya untuk sekadar kesenangan. Pada dasarnya gelatik silver sendiri tergolong ke dalam burung penyanyi, sehingga dapat dilatih untuk dijadikan sebagai burung kicauan.

Calon induk gelatik silver bisa didapatkan di pasar burung. Hanya saja harus lebih teliti dalam memilih agar mendapatkan gelatik silver yang baik dan tidak cacat. Usahakan untuk memperoleh gelatik silver yang memiliki ring. Dari ring tersebut dapat diketahui dari mana asal induk burung gelatik silver tersebut. Selain itu, juga dapat diketahui umurnya sehingga dapat diperkirakan masa produktifnya. Di samping itu, untuk membeli sepasang gelatik silver di pasar burung dapat diperoleh dengan harga yang relatif murah.Dengan demikian, jumlah pasangan gelatik silver yang dipersiapkan untuk penangkaran bisa lebih banyak. Dengan jumlah yang banyak peluang untuk mencapai kesuksesan dalam menangkarkan gelatik silver pun akan menjadi bertambah besar.

Selain keuntungan yang dapat diperoleh, membeli pasangan calon induk di pasar burung juga memiliki kerugian. Kualitas dari gelatik silver tersebut belum terjamin. Oleh karena, burung yang dijual ke pasar biasanya sudah merupakan hasil sortiran dari penangkaran sehingga tidak produktif lagi. Dapat juga pasangan yang dijual tersebut masih seusia atau bahkan masih sedarah, berasal dari induk yang sama. Untuk mengetahuinya dapat dilihat dari ring, jika gelatik silver yang dijual tersebut memiliki ring.

Jika mendapatkan pasangan yang masih sedarah maka kemungkinan besar akan memperoleh anakan yang memiliki kualitas menurun dibandingkan dengan induknya. Bahkan, mungkin akan diperoleh anakan yang cacat. Pasangan yang usianya sama dikhawatirkan tidak terjadi perkawinan. Oleh karena, bisa jadi pejantannya takut. Umumnya yang paling baik, umur induk betina lebih muda sehingga pejantan tidak takut dan mau kawin. Namun, pada pasangan yang seumur dapat saja terjadi perkawinan, tetapi biasanya telurnya tidak “isi” karena tidak terjadi pembuahan.

Penangkar umumnya memilah-milah burung yang dihasilkan dari tangkarannya. Yang memiliki kondisi baik, sehat, dan tidak cacat fisiknya akan dipisahkan serta dijadikan sebagai induk baru. Jika jumlahnya banyak, sebagian burung-burung tersebut baru akan dijual. Jenis yang sehat dan baik ini biasanya dapat langsung dibeli di penangkaran tersebut. Sementara sisanya (yang kurang begitu baik kondisinya atau hasil sortiran) akan dilepas ke pasaran. Jadi, dari segi kualitas, burung yang dijual di pasar umumnya lebih rendah kualitasnya daripada yang langsung dijual di penangkaran.

2. Didapat dari penangkaran
Keuntungan jika membeli induk gelatik silver di penangkaran, umur burung dapat diketahui secara tepat (melihat ring yang terpasang). Oleh karena, umumnya burung gelatik silver dari hasil penangkaran memiliki ring yang menunjukkan kapan kelahirannya dan siapa induknya. Dari ring tersebut dapat diketahui umur gelatik silver saat akan dibeli.

Selain itu, umumnya umur gelatik silver yang ada juga tidak sama, misalnya selisih satu hingga dua bulan. Adanya rentang perbedaan usia ini disebabkan penangkaran memiliki banyak indukan. Masing-masing induk memiliki perbedaan dalam masa kawinnya sehingga anakan yang dilahirkan juga tidak sama waktunya. Oleh karena itulah, sebaiknya pilihlah induk jantan yang memiliki umur lebih tua dibandingkan dengan betinanya.

Di samping itu, membeli gelatik silver di penangkaran juga memberi keuntungan dalam hal membedakan jenis kelaminnya. Keyakinan bahwa burung yang diperoleh adalah sepasang gelatik silver jantan dan betina akan lebih besar dibanding membeli di pasar burung. Hal ini biasanya dijamin oleh penangkar sehingga peluang dalam menangkarkan nantinya bisa lebih berhasil. Jika beruntung dapat saja memperoleh sepasang gelatik silver yang sudah terbentuk saat mereka berada dalam kandang umbaran. Gelatik silver tersebut sudah memilih sendiri pasangannya sehingga tidak perlu dijodohkan lagi.

MEMBEDAKAN JANTAN ATAU BETINA SECARA FISIK
Untuk membedakan jenis kelamin pada gelatik silver sebenarnya tidaklah terlalu sulit. Berikut ini beberapa hal yang dapat dijadikan acuan untuk membedakan antara jantan dan betina pada gelatik silver.

1. Bentuk paruh
Bentuk paruh antara gelatik silver jantan dan betina secara sekilas hampir sama. Untuk membedakannya harus diamati secara teliti. Bagi penangkar, tentunya sudah terbiasa dan cepat dalam membedakannya. Lain halnya bagi yang masih awam harus mencermatinya benar-benar.
Paruh gelatik siver jantan, lebih tebal membentuk lekukan pada bagian atas kepala. Paruh gelatik silver betina, hampir rata dengan bagian atas kepala.

Bentuk paruh gelatik silver jantan lebih melebar jika dilihat dari depan. Sementara jika dilihat dari samping akan tampak lebih menebal. Bagian yang menebal ini terlihat jelas pada paruh bagian atas. Pada bagian atas lubang hidungnya kelihatan lebih menebal sehingga membuat lekukan pada kepalanya. Sementara pada yang betina bagian ini tidak terlalu tebal sehingga bagian atas kepala sampai ke ujung paruh terlihat lebih rata.

Warna paruh umumnya sama antara yang jantan dengan betina. Namun jika dibandingkan, warna merah pada paruh gelatik silver betina cenderung lebih terang. Sementara pada paruh gelatik silver jantan lebih tajam (gelap).

2. Bentuk tubuh
Bentuk tubuh gelatik silver jantan dan betina hampir sama. Namun jika diamati, tubuh jantan akan kelihatan lebih panjang terutama pada bagian leher dan kaki. Namun, hal ini lebih dikarenakan kebiasaan gelatik silver jantan yang suka bertengger dengan tubuh yang tegak. Sedangkan yang betina umumnya saat bertengger kurang tegak dan lebih suka diam. Selain itu, kaki dan jemari yang jantan umumnya lebih panjang serta ramping dibanding betinanya.

3. Suara yang diperdengarkan
Baik gelatik silver jantan maupun betina dapat bersuara. Namun, suara pada yang betina hanya sedikit sehingga sering dikatakan tidak bersuara. Lain halnya pada yang jantan, suaranya lantang dan dapat membentuk kicauan. Kicauan ini cukup enak untuk dinikmati, meski saat ini hal tersebut kurang diperhatikan. Kicauan akan semakin keras saat masa berahi. Pada saat ini gelatik silver jantan menunjukkan kemampuannya untuk menarik pasangannya. Selain dengan suara, gelatik silver jantan juga memiliki sejenis tarian untuk memikat, sedangkan yang betina relatif lebih diam (pasif).

Menentukan umur induk gelatik silver
Penentuan umur burung sebagai induk ini penting untuk mengetahui masa kawin yang tepat. Umur yang terlalu muda berarti masa kawinnya masih cukup lama, sedangkan jika umurnya terlalu tua kemungkinan daya produksinya sudah berkurang. Akibatnya, usaha penangkaran yang dilakukan tidak dapat berjalan secara optimal. Selain itu, jika pemilihan umurnya tepat, peternak tidak perlu menunggu terlalu lama untuk bisa segera melihat anak hasil penangkaran sendiri.

Selain umur, kualitas induk harus juga diperhatikan. Pilihlah burung yang benar-benar sehat dan baik kualitasnya. Oleh karena, penangkaran dapat berjalan dengan sukses apabila burung yang akan dijadikan sebagai induk berkualitas baik.

Umur yang tepat untuk induk gelatik silver memulai penangkaran kurang lebih 9–10 bulan. Namun, adakalanya umur 6 atau 7 bulan sudah siap diternakkan, tetapi hal ini jarang dijumpai. Oleh karena, pada umur tersebut burung relatif muda. Artinya, belum dewasa kelamin meskipun secara fisik sudah kelihatan besar. Sebaliknya, gelatik silver yang telah berumur terlalu tua juga jangan dipilih karena produktivitasnya sudah berkurang.

CIRI-CIRI INDUK YANG BAIK
Upaya untuk memperoleh gelatik silver yang baik dapat dilakukan dengan memperhatikan fisik dari burung tersebut. Fisik yang baik dan sehat akan dapat menghasilkan anakan yang sehat pula. Berikut ciri-ciri gelatik silver yang baik dijadikan induk.

1. Perangai lincah
Burung gelatik silver harus aktif bergerak ke sana kemari. Tidak cenderung untuk diam saja. Jika ada sesuatu yang mendekati sangkarnya otomatis burung ini akan terbang kelabakan. Burung yang diam dikhawatirkan menderita sakit atau dapat saja sedang mengalami stres. Hal-hal seperti ini dapat berakibat fatal pada gagalnya usaha penangkaran yang sedang dilakukan.

2. Bulu tertata rapi dan tidak mengkorok
Bulu yang tertata rapi menunjukkan burung ini bersih dan tidak sedang mengalami stres. Burung gelatik silver umumnya merawat bulu dan menatanya sesudah mandi. Apabila bulunya tampak mengkorok menandakan burung tersebut sedang menderita sakit.

3. Dubur bersih
Bagian dubur harus benar-benar diperhatikan dengan seksama. Bersih tidaknya bagian dubur menunjukkan kondisi kesehatan dari burung itu sendiri. Jangan pilih seekor burung dengan dubur yang tidak bersih dan di sekitarnya banyak kotoran. Hal ini menunjukkan bahwa burung tersebut menderita permasalahan dengan pencernakannya. Dapat saja burung terkena mencret atau infeksi pada usus atau lambungnya. Yang dikhawatirkan hal tersebut akan menurun pada anakannya.

4. Paruh
Pilihlah burung yang letak paruh antara bagian atas dengan bagian bawahnya simetris. Jangan sampai terpilih yang cacat, yaitu antara paruh atas dengan bawahnya tidak mengatup secara sempurna. Cacat seperti ini dapat terjadi akibat perkawinan yang sedarah.

5. Lingkar mata
Lingkar mata juga merupakan salah satu petunjuk untuk mengetahui kesehatan burung. Harus diperhatikan bahwa warna lingkar mata tersebut adalah merah terang bukan pucat. Warna pucat menunjukkan kondisi burung yang kurang fit. Burung yang baik biasanya memiliki lingkar mata yang membulat sempurna dengan ketebalan yang rata. Selain itu, lingkar matanya bersih dan halus, tidak terdapat lekukan-lekukan.