Monday, March 12, 2012

Perawatan Cucak Hijau Agar Selalu Tampil Stabil

Beri Pisang Diolesi Madu, Bila Perlu Pakai Probiotik Dan Suplemen

Burung yang sudah pulih atau sudah turun birahinya perlu dijaga agar mau nampil dengan stabil. Ada sejumlah resep agar kondisi dan penampilan burung menjadi stabil, salah satunya cara mudah dan merupakan resep lama adalah dengan memberikan pisang yang diolesi madu. Salah satu resep supaya burung mau nampil stabil selain kondisi yang prima adalah stamina yang cukup. Bila loyo, sudah pasti di tengah pertarungan si burung bisa ngedrop, entah itu didis, terengah-engah atau hanya diam saja.
Pemberian buah-buahan, juga kebiasaan memasukkan ke kandang umbaran, dianggap sebagai training agar staminanya menjadi lebih kuat. Perlukah ditambah dengan asupan suplemen ? Tentu saja tergantung kondisi si burung. Namun, namun bila kita pingin menambahnya, sekarang dipasaran sudah beredar banyak sekali suplemen, baik itu berupa multivitamin, ataupun suplemen yang bisa membuat burung lebih gacor.

Agar burung punya stamina, kita harus memastikan bahwa si burung mampu menyerap zat-zat makanan yang ada pada pakan danextra fooding yang diberikan. penyerapan nutrisi atau metabolisme yang terganggu pun secara umum akan membuat kinerja burung menjadi kurang maksimal. Perlakuan dua problem di atas jelas berbeda. Kita bisa mencoba menggunakan probiotik khusus burung, bila kita berasumsi siapa tahu selama ini proses metabolisme burung memang tidak sempurna.


Beberapa akibat dari metabolisme yang kurang sempurna misalnya, bulu tampak kusam dan kusut tapi yak mau ambrol (ngurak), atau ambrol tapi tak pernah mau tuntas (nyulam), atau sudah ambrol tapi waktu pemulihan terlalu lama. Sementara itu, bila burung terlihat kondisi, tapi ketika dilombakan sekali oke, ke dua kok tampak mulai menurun, kita boleh mencoba memberikan suplemen. Namun apapun suplemennya, tetap saja kita tidak boleh berlebihan dalam mengeploitasi burung. Jangan mentang-mentang sudah tahu rahasia “ membuat burung “ tidak punya lelah lantas terus diadu tiap minggu dan dalam satu hari diturunkan berkali-kali. Ingat, burung adalah makhluk hidup juga yang butuh istirahat, butuh perhatian dan kasih sayang. Kecualikita ingin si burung mau rusak.

Tuesday, February 21, 2012

Love Bird

BETERNAK LOVEBIRD
Sebelum memulai beternak Lovebird, kita harus bisa membedakan dulu antara Lovebird jantan dengan Lovebird betina. Secara fisik dan warna, burung tersebut susah untuk diketahui jenis kelaminnya. Cara yang paling gampang adalah dengan meraba kedua capit udang yang terletak dibawah duburnya. Jika keras, rapat dan lancip, biasanya jantan. Sedangkan burung betina capit udangnya lembek, lebar dan tumpul. Ciri lain adalah, Lovebird betina jika sudah birahi akan mengumpulkan bahan sarang dan diselipkan diantara kedua sayapnya sebelum dibawa kedalam kotak sarang.



Lovebird bisa diternak setelah memasuki usia diatas 7 bulan. Pilihlah Lovebird yang sehat dan tidak cacat sebagai calon indukan dan berusia relative masih muda karena Lovebird yang sudah berumur diatas 3 tahun biasanya sudah tidak terlalu produktif. Untuk mendapatkan kriteria seperti diatas, sebaiknya kita langsung membeli dari peternak yang sudah kita kenal.

Untuk memacu birahi, selain kwaci, tambahkana makanan extra berupa toge, jagung muda dan sawi. Ketiga jenis sayuran ini terbukti berguna untuk mendongkrak birahi Lovebird.
Walaupun Lovebird bisa diternak dengan cara diumbar dalam kandang beurukuran besar dengan jumlah lebih dari 1 pasang, akan lebih baik jika beternak Lovebird secara individual. Untuk 1 pasang Lovebird, bisa digunakan kandang dengan ukuran sekitar 80cm x 40cm x 40cm. Satu Kandang diisi satu pasang. Ini dilakukan supaya garis keturunan gampang dilacak sehingga suatu saat memudahkan kita untuk melakukan experiment dalam menghasilkan varian warna yang berbeda. Sediakan kotak sarang atau glodok untuk bertelor dan mengeram. Contoh ukuran glodok XLXT = 15cm x 20cm x 25cm. Glodok terbuat dari papan dengan ketebalan sekitar 2cm.

Tempat sarang atau glodok untuk Lovebird umumnya terbuat dari kotak kayu.
Bahan sarang bisa menggunakan serbuk kayu, kulit jagung yang sudah dikeringkan dan lain sebagainya.
Umumnya Lovebird bertelur antara 4 – 6 butir dan menetas setelah dierami sekitar 21 hingga 23 hari. Kedua indukan, baik jantan maupun betina saling bergantian menyuapi anaknya. Pada saat berumur sekitar 6 – 8 minggu, anak burung mulai keluar dari kotak sarang. Setelah anak burung bisa makan sendiri, segera pindahkan mereka ke sangkar lain sehingga indukannya bisa kembali melakukan siklus reproduksi.

Adakalanya indukan Lovebird tidak mau mengasuh anakannya. Jika kita menemukan kasus seperti ini, tidak ada cara lain kecuali harus diangkat dan disuapi sendiri. Siapkan kotak berukuran kira-kira 40×40x40cm yang didalamnya terdapat lampu bohlam 5 watt yang berfungsi sebagai penghangat. Anak Lovebird harus disuapi setiap 2 jam sekali. Makanan yang paling sesuai pada masa tersebut adalah bubur susu untuk bayi. Campurkan bubur susu dengan air matang (hangat-hangat kuku), lalu gunakan sendok untuk menyuapi anak burung. Tingkat kekentalan makanan tersebut harus disesuaikan dengan usia anak burung. Semakin bertambah usianya, semakin kental bubur susu yang diberikan. Setelah berumur 3 – 4 minggu, kita sudah boleh mulai memperkenalkan jenis makanan lain seperti sayuran, buah-buahan dan millet.
Pemasangan ring bisa dilakukan pada saat anakan berumur tidak lebih dari 10 hari.